Perjudian dapat dianggap sebagai fenomena struktural yang kompleks. Setiap taruhan yang dibuat bukan hanya sekedar tindakan spekulatif, tetapi juga merupakan langkah yang semakin mendekatkan seseorang kepada kegagalan. Dalam situasi seperti ini, setiap keputusan bertaruh melibatkan ekspektasi dan harapan yang seringkali tidak realistis, sehingga menciptakan ilusi bahwa kemenangan adalah hal yang mudah dicapai. Namun, pada kenyataannya, setiap taruhan menambah beban psikologis dan finansial, dan meningkatkan kemungkinan terjerumus ke dalam siklus kecanduan serta kerugian yang sulit untuk dihindari. Oleh karena itu, perjudian bukan hanya sekedar permainan; lebih dari itu, ia adalah petualangan yang penuh risiko yang dapat menyebabkan kehilangan dan keputusasaan yang mendalam bagi seseorang dan orang-orang yang mereka sayangi.
Hingga 19 November 2024, sebanyak 8,8 juta orang di Indonesia telah menjadi korban judi online, di mana di antara mereka terdapat sekitar 960.000 pelajar dan mahasiswa. Menurut Asrorun, Deputi Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), tingginya angka korban ini disebabkan oleh ketidakpahaman masyarakat mengenai risiko yang terkait dengan judi online. Banyak orang yang mencoba bermain judi online hanya untuk bersenang-senang atau iseng, namun tanpa disadari, mereka akhirnya terjebak dalam praktik perjudian yang berbahaya dan merugikan. Berbagai faktor yang mempengaruhi persepsi pemuda terhadap perjudian online, salah satunya adalah pengaruh media sosial, yang sering menampilkan perjudian sebagai aktivitas yang menarik dan menguntungkan.
Selain itu, lingkungan sosial juga memainkan peran penting, Misalnya, jika seorang pemuda melihat teman-temannya menang dalam judi online, mereka mungkin terdorong untuk mencoba melakukan hal yang sama. Dengan kata lain, keberhasilan teman-teman dapat menumbuhkan harapan dan keyakinan bahwa mereka juga bisa mencapai hasil yang sama. Hal ini sering diperkuat oleh cerita positif yang diceritakan oleh teman-teman, seperti "Jika dia bisa menang, aku juga pasti bisa!" atau "Bermain judi itu menyenangkan dan menguntungkan." Pengalaman pribadi juga menjadi faktor penentu, di mana individu yang pernah mengalami kemenangan dapat menganggap judi sebagai cara cepat untuk mendapatkan uang, tanpa menyadari potensi kerugian yang lebih besar yang mungkin mereka hadapi di masa depan.
Banyak individu, termasuk pelajar dan mahasiswa, terjebak dalam praktik perjudian yang berbahaya berkat kemudahan internet dan berbagai platform perjudian. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan edukasi strategis yang efektif untuk meningkatkan kesadaran dan meminimalkan risiko. Dengan menggunakan berbagai platform online seperti media sosial, peran pemuda dalam pencegahan dan pemberantasan judi online adalah salah satu bentuk kontribusi paling efektif. Misalnya, mereka dapat berperan sebagai agen edukasi dengan memberikan informasi tentang bahaya judi online kepada teman-teman dan masyarakat sekitar. Salah satunya adalah melalui podcast di youtube. Ada banyak podcast yang dapat mendorong pendengar untuk lebih waspada terhadap tawaran yang tampak menguntungkan dan memahami cara kerja teknologi dan risiko yang terkait dengan perjudian online, mereka dapat lebih melindungi diri sendiri dan orang lain dari penipuan dan kecanduan.
Lingkungan sosial seseorang tidak hanya mempengaruhi keputusan mereka untuk berjudi tetapi juga membentuk persepsi mereka tentang perjudian sebagai hal yang biasa dan diterima. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk menyadari dampak dari pengaruh sosial ini dan untuk mengembangkan sikap kritis terhadap perjudian. Mereka juga harus menyadari bahwa tidak semua hasil positif yang dialami orang lain akan terjadi pada mereka sendiri. Judi online adalah fenomena sosial yang memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Kita dapat membantu generasi muda memahami bahaya dan efek negatif dari perjudian melalui kolaborasi keluarga, pendidikan, dan masyarakat, serta upaya pencegahan yang tepat. Sangat penting untuk belajar dan menyadari risiko yang terkait dengan perjudian online. Pemuda harus diberdayakan untuk menjadi agen perubahan, menyebarkan pengetahuan tentang bahaya perjudian, dan membangun komunitas yang saling mendukung. Melalui platform digital, seperti media sosial, mereka dapat menginformasikan dan mengedukasi orang lain, menciptakan komunitas yang lebih sadar akan risiko perjudian
Setiap orang memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat untuk generasi berikutnya. Pemuda dapat menghindari perjudian online dengan menjadi kritis terhadap pengaruh sosial dan menyadari bahwa tidak semua keberhasilan orang lain akan terulang pada diri mereka sendiri. Untuk melindungi masa depan generasi muda kita, mari kita bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran kolektif. Kita dapat mengubah persepsi tentang judi online dari sesuatu yang biasa menjadi ancaman yang harus dihadapi dengan tindakan nyata dan dukungan satu sama lain. Oleh karena itu, kita tidak hanya melindungi diri kita sendiri, tetapi juga menciptakan dunia yang lebih baik untuk generasi mendatang. Sebuah dunia di mana hiburan tidak mengorbankan harapan dan masa depan.
Penulis: Sri Mutmainna
Daftar pustaka
https://www.liputan6.com/news/read/5815491/kemenpora-usul-remaja-korban-judi-online-direhabilitasi-bukan-dipidana?page=2. (11 Desember 2024)
Jadidah, I. T., Lestari, U. M., Fatiha, K. A. S., Riyani, R., & Wulandari, C. A. (2023). Analisis maraknya judi online di Masyarakat. Jurnal Ilmu Sosial Dan Budaya Indonesia, 1(1), 20-27.
Murti, F. K., Muttaqin, M. H., & Saputra, R. (2024). Faktor penyebab maraknya judi online serta upaya pencegahannya di lingkungan masyarakat. Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan, 5(12), 41-50.
Posting Komentar untuk "Essai Bulan Juni: "Persepsi Pemuda terhadap Judi Online: Antara Hiburan dan Risiko Kecanduan""