Sering kali, ketakutan akan kegagalan menjadi tembok besar yang menghalangi langkah kita untuk maju. Kita cenderung membayangkan segala kemungkinan buruk yang bisa terjadi, sehingga akhirnya memilih untuk tetap berada di zona nyaman. Namun, zona nyaman itu seringkali justru menjadi jebakan yang membuat kita terjebak, tidak berkembang, dan perlahan kehilangan peluang yang mungkin hanya datang sekali seumur hidup. Dalam hidup, tidak ada jaminan bahwa setiap langkah yang kita ambil akan selalu berujung pada keberhasilan. Namun, satu hal yang pasti, tidak ada keberhasilan tanpa keberanian untuk mencoba dan mengambil risiko. Rasa takut akan kegagalan memang manusiawi. Namun, jika kita membiarkan rasa takut itu menguasai, kita tidak akan pernah tahu sejauh mana kemampuan kita sebenarnya. Banyak orang sukses di dunia ini bukan karena mereka selalu berhasil, tetapi karena mereka berani mencoba, jatuh, lalu bangkit kembali. Setiap kegagalan yang mereka alami menjadi pelajaran berharga yang membentuk karakter dan memperkuat mental mereka. Dari kegagalan, kita belajar tentang ketekunan, kesabaran, dan cara-cara baru untuk menghadapi tantangan.
Selain itu, mencoba sesuatu yang baru juga membuka wawasan dan memperluas pengalaman hidup. Kita jadi tahu mana yang benar-benar kita sukai, mana yang sesuai dengan passion dan potensi kita. Kadang, dari sebuah percobaan yang tampaknya gagal, kita justru menemukan jalan hidup atau peluang yang sama sekali tidak kita duga sebelumnya. Hidup adalah tentang proses, bukan hanya hasil akhir. Proses mencoba, gagal, lalu mencoba lagi adalah bagian penting dari perjalanan menuju pencapaian diri. Penyesalan karena tidak mencoba seringkali datang terlambat, saat kita melihat orang lain berhasil dengan langkah yang dulu kita ragu untuk ambil. Pada akhirnya, kita hanya bisa bertanya-tanya, “Bagaimana jika dulu aku berani mengambil keputusan itu?” Rasa penasaran yang tidak pernah terjawab ini bisa menjadi beban mental yang jauh lebih berat daripada sekadar menanggung kegagalan. Setidaknya, jika kita pernah mencoba, kita punya cerita dan pengalaman yang bisa dibagikan, bukan hanya penyesalan yang dipendam.
Oleh karena itu, penting untuk menanamkan keberanian dalam diri sendiri. Tidak perlu menunggu momen yang sempurna, karena seringkali momen sempurna itu tidak pernah datang. Mulailah dari langkah kecil, kumpulkan keberanian, dan izinkan diri kita untuk belajar dari setiap proses yang dijalani. Ingat, setiap orang hebat pun pernah gagal. Yang membedakan hanyalah mereka tidak berhenti pada kegagalan, melainkan terus mencoba hingga akhirnya berhasil. Pada akhirnya, hidup adalah tentang mengambil keputusan dan menjalani konsekuensinya. Lebih baik menyesal karena pernah mencoba dan gagal, daripada menyesal seumur hidup karena tidak pernah tahu apa yang bisa terjadi jika kita berani melangkah. Karena sesungguhnya, penyesalan atas kegagalan tidak pernah seberat penyesalan karena tidak pernah mencoba sama sekali.
“Penyesalan atas kegagalan tidak semenyakitkan penyesalan karena tidak mencoba”. Danang Baskoro, Psikolog.
Penulis: Andi Ade Ayu Sri Lestari
Posting Komentar untuk "Essai Bulan April: "Penyesalan Karena Tindakan Lebih Ringan Daripada Penyesalan Karena Keraguan""