Essai Bulan Juni: "NGATTA’ LAB SEBAGAI BENGKEL KOMUNITAS BERBASIS CSR UNTUK PEMBERDAYAAN PELAKU BALAP LIAR"

Ngatta’-ngatta’, telah lama menjadi sorotan karena dampak negatifnya terhadap ketertiban umum, keselamatan lalu lintas, serta citra sosial suatu daerah. Aksi balap liar bukan hanya aktivitas yang membahayakan diri sendiri dan orang lain, tetapi juga menjadi pemicu keresahan sosial dan meningkatnya kriminalitas. Namun, jika dilihat lebih dalam, balap liar tidak semata-mata merupakan bentuk kenakalan remaja atau pelanggaran hukum belaka. Ia adalah cerminan dari kompleksitas sosial yang lebih dalam, mencakup keterbatasan akses terhadap pendidikan, minimnya ruang ekspresi yang positif, serta kegagalan sistem sosial dalam memahami dan mengakomodasi energi besar anak muda. Kebanyakan pelaku balap liar berasal dari latar belakang ekonomi menengah ke bawah, yang memiliki keterbatasan dalam menjangkau pendidikan formal maupun pelatihan non-formal yang relevan.

Banyak dari remaja yang terlibat dalam balap liar ternyata memiliki minat mendalam terhadap modifikasi kendaraan, perbaikan mesin, dan teknologi otomotif lainnya. Ketertarikan ini seringkali diwujudkan secara otodidak melalui praktik langsung, berbagi pengetahuan dengan teman sebaya, atau belajar melalui media daring seperti video tutorial. Mereka mampu memahami dan menerapkan prinsip-prinsip dasar mekanika, elektronika, hingga estetika desain kendaraan. Namun, tanpa adanya wadah yang tepat untuk mengembangkan dan menyalurkan keterampilan ini, energi dan bakat tersebut justru mengarah ke jalur yang membahayakan. Maka dari itu, pendekatan yang selama ini digunakan oleh aparat keamanan yang lebih menitikberatkan pada penindakan, razia, dan penilangan belum cukup efektif dalam menyelesaikan akar masalah. Diperlukan intervensi yang lebih humanis dan konstruktif, yang tidak hanya menertibkan tetapi juga memberdayakan. Dalam konteks inilah, gagasan pembentukan Ngatta’ Lab sebagai bengkel komunitas muncul sebagai solusi yang progresif.

Ngatta’ Lab dirancang sebagai bengkel komunitas berbasis Corporate Social Responsibility (CSR) yang mengintegrasikan pelatihan teknis, pembinaan karakter, serta pembangunan jejaring kerja dan wirausaha. Program ini bertujuan untuk mengalihkan minat pelaku balap liar ke dalam jalur produktif dan legal melalui pendekatan edukatif dan partisipatif. Di dalamnya, peserta akan mendapatkan pelatihan otomotif dari mentor profesional, pemahaman tentang keselamatan berkendara dan peraturan lalu lintas, serta peluang magang dan sertifikasi yang dapat membuka jalan menuju dunia kerja. Lebih jauh, pendekatan ini tidak hanya fokus pada pemberdayaan individu, tetapi juga pada pembentukan komunitas sehat yang mendukung perubahan perilaku secara kolektif.

Salah satu pilar penting dalam keberhasilan model Ngatta’ Lab adalah peran strategis sektor swasta melalui program CSR. Dalam era di mana perusahaan dituntut untuk tidak hanya mengejar keuntungan finansial tetapi juga memberikan dampak sosial, keterlibatan mereka dalam program seperti ini menjadi sangat relevan. Perusahaan terutama yang bergerak di bidang otomotif, energi, manufaktur, dan transportasi dapat memberikan kontribusi nyata melalui penyediaan peralatan, pendanaan, pelatihan teknis, dan bahkan rekrutmen tenaga kerja. CSR tidak lagi sekadar menjadi kewajiban administratif, melainkan peluang untuk menunjukkan kepedulian terhadap pembangunan sosial yang berkelanjutan. Dengan mendukung inisiatif seperti Ngatta’ Lab, perusahaan tidak hanya membangun citra positif, tetapi juga membantu menciptakan generasi muda yang lebih terampil, mandiri, dan berdaya saing.

Fokus utama dari pendekatan ini adalah keterlibatan aktif masyarakat dalam semua tahapan, mulai dari perencanaan hingga pemantauan, guna memastikan bahwa program benar-benar menjawab permasalahan dari akar dan menciptakan perubahan yang substantif. Dengan kata lain, Ngatta’ Lab tidak hanya mendidik individu secara teknis, tetapi juga membentuk karakter dan meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk berkontribusi secara positif di lingkungan sosialnya.

Sebagai penutup, Ngatta’ Lab menawarkan paradigma baru dalam menangani fenomena balap liar yang selama ini dianggap sebagai permasalahan kriminal semata. Melalui pendekatan yang menyentuh sisi manusiawi dan potensi yang dimiliki para pelaku, model ini menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan solusi yang aplikatif, kontekstual, dan berkelanjutan. Balap liar bukan sekadar soal kecepatan di jalan raya, tetapi tentang bagaimana kita—sebagai masyarakat—melambat sejenak untuk mendengar suara-suara muda yang butuh ruang, bimbingan, dan kepercayaan. Ngatta’ Lab adalah bukti bahwa dengan niat baik, strategi yang tepat, dan sinergi bersama, energi liar itu dapat dikendalikan menjadi kekuatan produktif yang membawa manfaat bagi semua.

Penulis: Nasrullah Asri


Posting Komentar untuk "Essai Bulan Juni: "NGATTA’ LAB SEBAGAI BENGKEL KOMUNITAS BERBASIS CSR UNTUK PEMBERDAYAAN PELAKU BALAP LIAR""